Cilegon – Melakukan simulasi, sebanyak empat warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Cilegon dipindahkan dari blok hunian Medium Security menuju Blok Hunian Maximum Security.
Simulasi dilakukan pasca peresmian gedung blok hunian maximum security oleh Kepala Kantor Wilayah Tejo Harwanto dalam apel peresmian operasional blok hunian maximum security Lapas Kelas IIA Cilegon, Kamis (21/09/2023).
Simulasi ini dilakukan sebagai bahan pelatihan para petugas dalam menjaga warga binaan nantinya. Dalam simulasi para penjaga diharuskan untuk menggunakan rompi dan penutup kepala serta menghilangkan seluruh tanda pengenal yang ada.
Tak hanya petugas, saat pemindahan, warga binaan juga dipakaikan penutup kepala sebelum nantinya dibuka saat sudah masuk kedalam kamar. Sebelum memasuki kamar, sesuai dengan standar prosedur yang berlaku, warga binaan akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan pintu depan tertutup.
Selepas simulasi, Kepala Kantor Wilayah yang didampingi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Masjuno dan Kepala Divisi Administrasi Sri Yusfini Yusuf serta para kepala unit pelaksana teknis memberikan pengarahan kepada tim khusus.
“Yang kita lakukan pada hari ini bukanlah seremonial belaka, namun sebuah pembaharuan yang harus kita lakukan. Dan tim khusus yang ditugaskan untuk menjaga gedung maximum security ini bukanlah mendapatkan hukuman, namun jadikan ini sebagai kesempatan pertama untuk mengaktualisasikan diri,” ujar Kadivpas Masjuno.
Senada, Kepala Kantor Wilayah Tejo Harwantopun dalam amanatnya menyampaikan bahwa tugas di pemasyarakatan adalah kepatuhan untuk melaksanakan regulasi.
“Semangat, keberanian, dan integritas menjadi salah satu pendorong untuk melaksanakan tugas dan fungsi. Saya berharap bahwa dengan adanya gedung maximum security ini akan semakin mewujudkan pemasyarakatan yang maju,” tandasnya (Humas Kemenkumham Banten)