Serang – Saat bersepeda, menjaga keseimbangan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Menjaga keseimbangan dilakukan agar laju sepeda bisa stabil dan tidak goyah hingga terjatuh. Dari filosofi sepeda inilah yang bisa melambangkan kehidupan manusia. Hidup bisa terus berjalan dengan baik jika dapat menjaga keseimbangan dalam hidup.
“Belajar dari filosofi sepeda, kita tahu saat menaiki sepeda, jika kita diam pasti akan terjatuh, jika terus maju dan menunduk juga akan terjatuh. Kunci dalam mengendarai sepeda adalah dengan menjaga keseimbangan dan maju,” ujar Kepala Divisi Keimgrasian Ujo Sujoto saat menjadi pembina apel pagi pegawai Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Selasa (23/08/2022).
Ujo menyebut dengan adanya keseimbangan, dapat melewati berbagai rintangan, baik itu tanjakan, turunan, jalan terjal dan berliku maupun rusak. Begitupun dalam hidup, jika ada keseimbangan, susah, senang, cobaan, berkah, akan dapat dilalui dengan baik. Meskipun demikian, tetaplah harus berikhtiar dan berserah kepada Tuhan
“Kita harus terus bekerja sekuat tenaga, yang akan menentukan apakah bisa atau tidak, berhasil atau tidak, jatuh atau tidak adalah keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tugas kita adalah dengan terus maju dan tidak menyerah ataupun putus asa,” tuturnya
Baik itu urusan pekerjaan di kantor dan pekerjaan di rumah. Baik itu urusan pekerjaan hingga kesenangan. Semua harus selalu berjalan dengan seimbang dan adil. Jika timpang sebelah, maka kehidupan akan menjadi tidak seimbang dan berantakan. Hal inilah yang akan berujung kejatuhan serta kehilangan arah nantinya.
“Jika kita pernah terjatuh dalam hidup atau mengalami masa kegagalan, maka kita harus bangkit kembali dan belajar dari kegagalan tersebut. Saat terjatuh dari sepeda dan bangkit lagi, kita akan merasa lebih berhati-hati supaya tidak terjatuh lagi. Di dalam kehidupan ini, ketika mengalami kegagalan, kita juga harus mempelajari asal kegagalan tersebut supaya tidak terjadi lagi,” tandasnya (Humas Kanwil Banten)