Minggu petama di awal tahun 2023, seluruh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten mengikuti kajian islami dalam kegiatan kamis taqwa, kamis(05/01/2023)
Bertempat di Mesjid An-Nafi Kantor Wilayah, Kajian islami menghadirkan penceramah Abdus salam, bertemakan 3( tiga ) Pilar Utama Sumber Segala Dosa.
Turut hadir dalam kegiatan Kepala Divisi Administrasi, Sri Yusfini Yusuf dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Meidy Firmansyahyah.
Dalam Tausyahnya, Ustadz .Abdul salam menyampaikan Allah memberikan kepada manusia sifat baik dan tercela yang lebih dikenal dengan al akhlaq al Mahmudah (akhlak yang baik) dan akhlaq al madzmumah.(akhlak tercela).
Diantara akhlak tercela yang bisa menyebabkan kesalahan dan merupakan sumber dari segala dosa, yaitu :
1. Takabbur (sombong)
2. Hasad (dengki)
3. Tamak (rakus)
Ketiga sifat tersebut oleh ummat muslim haruslah dijauhi agar terhindar dari kesalahan yang lebih besar
1.Takabbur
Takabbur atau sombong yang dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan al-kibr yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Orang sombong itu memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapapun. Dia memandang orang lain hina, rendah dan lain sebagainya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wa salllam. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia
Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 18:
“ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri
2. Hasad
Hasad, iri, dengki merupakan istilah yang hampir sama berarti menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan nikmat itu sudah dinamakan hasad, itulah iri. Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.” Hasad seperti inilah yang tercela. Adapun ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, maka ini tidak mengapa. Hasad model kedua ini disebut oleh para ulama dengan ghibthoh. Yang tercela adalah hasad yang pertama.
3.Tamak
Tamak atau yang lebih dikenal dengan istilah rakus adalah suatu sifat ingin menguasai atau mendapatkan bahagian lebih banyak daripada orang lain. Nama lain bagi sifat tamak ini ialah loba atau serakah. Pada umumnya, sifat tamak itu berkenaan dengan perkara kepuasan dan kemewahan hidup didunia. Tamak terhadap harta benda dengan jalan mengumpulkan harta benda dan kekayaan dengan sebanyaknya. Tidak peduli apakah dengan cara yang halal mahupun dengan cara yang haram merampas hak orang lain, merugikan kepentingan umum dan sebagainya.
tamaknya manusia terhadap harta benda itu tak ubah seperti orang yang sedang minum minuman yang memabukkan semakin diminum semakin berkurang rasanya dan tak puas-puas. Barulah mereka akan berhenti minum kalau sudah mabuk atau tidak sedar diri.
Sejarah telah menunjukkan bahawa tamak tehadap harta benda atau tamak terhadap kekuasaan itu tidak akan bertahan lama, dan pada tingkat terakhir pasti akan mengalami kejatuhan sebab tidak sesuai dengan menilai-nilai keadilan dan kemanusian. Islam mengendalikan hawa nafsu terhadap harta benda itu dengan mengadakan batasan.
Semoga kita semua termasuk orang orang yang selalu Taqwa dan takut akan kebesaran Allah SWT. (Humas Kemenkumham Banten)